I Met My Dream Man: pt. 1
Dia bukan pria yang aku idamkan hadir untuk melengkapi diriku, tapi dia adalah pria yang ada di dalam mimpiku.
Musim panas 2012, terasa
berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Semua berawal pada bulan Juli, dimana sebuah
televisi kotak yang dibantu oleh kabel
televisi, berhasil mempertemukan aku dengan pria yang membuatku larut dalam
mimpi. Karna ia hanya bisa digapai, jika aku sedang terlelap dalam tidurku.
Dia bernyanyi sambil
menari-nari di TV. Dan sebuah keterangan muncul saat video itu diputar. ‘EXO-K –
MAMA’. Aku yang penasaran, tidak sabar ingin berkenalan dengannya. Kubuka laptop
abu-abu, dan dibantu internet, aku ketik nama itu di bar pencarian Google. Tidak
lama, muncul daftar nama yang bertuliskan ‘EXO-K Profile’. Dan jariku otomatis
mengeklik salah satu link yang ada. Scrol scrol dan scrol, akhirnya aku melihat
sebuah foto pria yang aku cari sedang memakai baju pink-peach, dan jaket hitam
putih yang berada di bahu dia. Apa yang aku caripun, telah ditemukan. Pria itu..
bernama Kai.
Kai, bukanlah nama asli
dari pria bunga mimpiku. Melainkan, Kim Jongin. Lahir pada 14 Januari 1994.
Golongan darah A, tinggi badan 183, dan merupakan main dancer di grupnya, EXO-K. Tidak puas dengan perkenalan yang
singkat itu, aku pun kembali memanfaatkan internet untuk mencari tahu fakta
tentangnya.
Semakin dalam aku
mempelajari fakta-fakta tentangnya, aku semakin jatuh hati, karna kita memiliki
banyak kesamaan. Dari nama sama-sama ‘K’, jagoin main games setelah
memainkannya sekali atau dua kali, mudah tidur dimana saja, gigit bibir, banyak
makan, pelupa, sederhana, suka tiba-tiba nyanyi dan joget, pendiam dirumah tapi ceria jika diluar, dan masih
banyak lagi. Kita seperti memiliki telepati kalau bisa dibilang.
Itu adalah alasan awal,
kenapa aku menyukainya. Sehari, dua hari, seminggu, sebulan, semusim, bahkan setahun
setelah mengikutinya, hari-hari yang kujalani biasa-biasa saja, berubah menjadi
sesuatu yang kutunggu-tunggu. Menunggu jadwal comeback, jadwal manggung, jadwal
fansign, hari ulangtahunnya, dan hari-hari lainnya.
Jauhnya jarak, tidak
menghentikanku untuk melihat wajah dan menunggu kabarnya. Aku berterimakasih
kepada fansites noona yang sudah
mengambil gambar dengan indahnya. Juga penerjemah yang ada untuk menerjemahkan informasi
tentang Kim Jongin yang berasal dari bahasa Korea ke bahasa Inggris. Beruntungnya,
aku sudah berbekal ilmu bahasa Inggris, karna penerjemah untuk Inggris ke
Indonesia jarang ditemukan. Mungkin karena itu aku bisa berbahasa Inggris
sampai sekarang. Ditambah, aku juga mempelajari bahasa Korea. Dan itu patut di syukuri.
Ibaratnya, sambil menyelam minum air.
Comments