Review atau spoiler 'Memories of the Alhambra', drama Korea buat para gamers

 


Baru-baru ini gue mulai nontonin drama lagi. Dan kemarin baru aja nyelesain 16 episode 'Memories of the Alhambra' dalam waktu 2 hari. Drama ini sendiri rilis pada akhir tahun 2018. Awalnya gue nonton ini karena ada Chanyeol EXO, tapi ternyata Chanyeol cuma muncul di beberapa episode aja dan itu kayak cuma cuplikan atau extras aja. Peran dia sih penting disini, tapi karena dinyatakan hilang, jadi dia munculnya dikit banget. Lho kenapa ceritanya menghilang padahal peran dia penting? Begini ceritanya..

Drama Korea 'Memories of the Alhambra' ini ceritanya tentang programer yang membuat sebuah permainan AR virtual yang terkesan nyata. Dan programer yang membuat permainan itu namanya Seju, karakternya si Chanyeol. Seju kemudian menawarkan gamenya itu ke perusahaan inventasi teknologi ternama di Korea, J One. Pemilik J One namanya Yoo Jinwoo, karakternya Hyun Bin yang belakangan dikenal sebagai Kapten Ri di drama Korea 'Crash Landing on You'.

Latar belakang game ini ceritanya cuma ada di sebuah kota di Spanyol namanya Alhambra. Kenapa latar belakangnya di Alhambra, karena Seju dan keluarga tinggal di Alhambra. Keluarganya Seju sendiri ada kakak dan adik perempuan serta nenek. Orangtua mereka ceritanya udah meninggal dan meninggalkan warisan sebuah hostel. Hostel itu akhirnya dikelola sama kakaknya Seju yaitu Heeju yang diperanin sama Park Shinhye. 

Oke kenapa gue bilang drama ini cocok buat pecinta gamers, karena cerita utama dari drama ini adalah games. Dan pas awal-awal episode juga nunjukin betapa kecenya games virtual AR yang dibuat sama si Seju. Games virtual ini dimaininnya bukan pakai gear AR yang kacamata gitu, tapi pakainya lensa mata. 

Tema dari games ini sendiri tentang peperangan. Jadi mereka harus bisa ngalahin lawan untuk naik level. Siapa aja lawannya? Lawannya adalah prajurit perang yang ada di Spanyol. Tapi sebelum lawan musuh, mereka harus dapetin senjata sendiri. Jadi enggak langsung lawan aja. Dan tiap level senjata yang didapetnya pun berbeda-beda. Semakin naik level, lawan semakin berat dan senjata pun makin bagus dan canggih. Sayangnya, senjata api kayak pistol gitu baru bisa didapetin kalau pemain levelnya udah diatas 50. Pemain level 50 kebawah cuma bisa nyerang pakai senjata tajam kayak pisau, pedang, tombak, dan sebagainya.

Yang bikin takjubnya games ini, seperti yang gue bilang kalau games ini virtual dan latar belakangnya pun di Alhambra. Jadi semua musuh dan senjata ada tersebar di kota Alhambra. Kalau kalian nonton episode 1 dan 2, kalian bakal langsung dibuat takjub sama ide gamesnya. Kan pemain harus cari senjata dulu buat lawan musuh dan naik level ya, nah senjata pertama ditemuinnya di sebuah kafe di Alhambra. Jadi kalian harus jalan ke kafe itu kalau mau dapetin senjatanya. Karena games ini ceritanya pakai lensa, otomatis orang-orang mana engeh kalau kalian lagi main games. Pasti dianggapnya gila, berantem sendiri terus tangannya kayak bawa pedang gitu padahal di mata orang awam dia enggak megang pedang wkwkwk.

Pas lagi cari pedang atau lokasi buat level up juga muncul garis arah petunjuk gitu kayak Google maps Google view gitu. Terus juga kalau ada musuh atau orang lain yang masuk ke permainan, nanti terlacak gitu dan muncul infonya. Dan kalau mau nyari orang lain juga bisa dan ada arahannya juga, bener-bener canggih dah pokoknya.

Nah terus, Seju ini ceritanya bikin gamesnya bener-bener kayak real gitu. Karena ada satu momen pas Jinwoo nyobain gamesnya terus ngumpet deket mobil, tiba-tiba musuh muncul diatas mobil dan mobilnya langsung penyok dan kacanya pada pecah. Tapi kalau dilihat tanpa lensa, mobilnya ya enggak pecah enggak kenapa-kenapa. Dan disitulah yang bikin Jinwoo takjub sama games buatan Seju dan berniat untuk beli lisensinya seharga 10 miliar won atau kalau di rupiahin 100 miliar rupiah. Kaya berapa turunan ya wkwkwk.

Tapi sayangnya, yang tau games itu enggak cuma Jinwoo aja. Tapi perusahaan inventasi lain juga udah tau games itu dan berniat untuk membeli juga. Perusahaan itu milik mantan temannya Jinwoo, Cha Hyungseok. Hyungseok ini orang pertama yang ditawarin untuk beli gamesnya Seju, tapi bukan Seju yang nawarin melainkan orang kenalannya Seju yaitu Marco. Sekilas info tentang Marco, dia ini orang jahat, hahah. Tapi karena Seju enggak berniat untuk ngejual gamesnya ke Hyungseok, dia pun telepon Jinwoo untuk ngejual gamesnya dan minta ketemu di Hostel milik keluarganya. Jinwoo pun dateng ke Hostel tersebut dan menunggu Seju untuk membeli lisensi gamesnya.

Oke singkat cerita, Seju yang ditunggu-tunggu sama Jinwoo enggak dateng-dateng dan dia ketakutan kalau Seju udah jual lisensinya ke Hyungseok. Tapi Jinwoo pakai mata-mata buat nyari tau tentang Seju dan lisensi gamesnya. Dan ternyata lisensi gamesnya itu atas nama Hostel keluarganya yang penanggung jawabnya adalah kakak Seju, Heeju. Jadi kalau mau beli lisensi gamesnya harus beli Hostel mereka juga. Jadilah Jinwoo pakai segala cara untuk mendapatkan lisensi games itu dengan pura-pura membeli Hostel keluarga Seju. Dan akhirnya, Jinwoo berhasil mendapatkan lisensi gamesnya tanpa sepengetahuan Heeju kalau sebenarnya duit 10 miliar won itu untuk beli lisensi games adiknya.

Setelah sukses mendapatkan lisensinya, Jinwoo minta ketemuan sama Hyungseok buat pamer gitu ceritanya kalau dia udah mendapatkan lisensi gamesnya. Pas ketemu, mereka duel dengan virtual games itu. Di dalam games, kalau pemain tertusuk sama lawan tandanya mereka kalah dan otomatis ke logout sendiri. Dan mereka berduapun duel dengan pemikiran seperti itu. Namun ternyata, keesokan harinya Hyungseok yang juga kalah duel dari Jinwoo dinyatakan tewas karena kehabisan darah. Di dalam games, mereka emang tusuk-tusukan pakai pedang dan banyak darah yang bercucuran. Makanya saat jasadnya dikatakan tewas karena kehabisan darah, mereka yang enggak tau menau soal games ini bingung karena enggak menemukan bekas luka. Nah gimana ceritanya bisa mati kehabisan darah tanpa adanya bekas luka? 

Bukan cuma itu aja. Setelah Hyungseok meninggal, ternyata dia berubah jadi sebuah karakter dan terus-terusan menghantui Jinwoo. Dan Jinwoo pun bisa ikutan mati kalau enggak bisa ngelawan Hyungseok. Ternyata bukan Jinwoo dan Hyungseok aja yang ngalamin, tapi Seju dan Marco juga mengalami hal yang sama. Disitulah awal dari konflik tentang games ini dimulai.

Untuk keseluruhan drama ini, ceritanya suka jumping kalau kata gue. Jadi kadang suka ngebingungin. Cuma kalau tentang gamesnya, pas awal nonton gue beneran takjub sama ide gamesnya. Karena Jinwoo dan J One yang bikin gue takjub sama games itu hahah. Makanya kalian para gamers wajib nonton karena gamesnya bikin ngiler :(

*cuplikan gamesnya*



Kalau buat endingnya, jangan mengharapkan kisah yang bahagia. Karena endingnya itu ngegantung dan bikin kesel buat kalian yang pengen happy ending :( Tapi kalau kalian cuma penasaran tentang gamesnya, tenang akhirnya terjawab kok tentang games ini. Kayak apa maunya dari games ini dan nasibnya gimana. Kayak bayangin aja lu udah beli lisensi games 100 miliar rupiah tapi ternyata games yang lu beli ini bisa bikin orang-orang mati, kan enggak lucu. Ditambah kalau Jinwoo beneran meninggal karena Hyungseok, semua itu hanya akan jadi misteri. Makanya drama ini bener-bener kayak fokus nyelesain misi kemana Seju dan apa yang salah dari games ini. Juga nyeritain perjuangan Jinwoo buat tanggung jawab sama games yang udah dibelinya itu. Pokoknya wew.

Oke segitu aja spoilernya. Kalau tehnya ditumpahin semua nanti enggak jadi kepo sama dramanya hahah. Kalau kalian punya Netflix, drama ini bisa ditonton lewat Netflix~ Oke sampai jumpa lagi ><

Comments

Popular posts from this blog

Review album EXO 'Don't Mess Up My Tempo'

Review album EXO-SC 'What a Life'

Review album EXO Japanese Album 'Countdown'

Review album Chen 'EXO' , 'April, and a Flower' : Kumpulan lagu TEGA